Seorang dokter yang mengalami pengalaman seorang wanita di Semarang memaparkan gejala keputihan akibat kanker serviks-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Seorang wanita asal Semarang, Jawa Tengah berbagi kisahnya berjuang melawan kanker serviks stadium 4 di usia 33 tahun. Diane Kartika, seorang perempuan, mengeluhkan beberapa gejala sebelum ia pertama kali didiagnosis memiliki sel ganas di tubuhnya.

Diane didiagnosis menderita kanker serviks pada pertengahan Februari 2024. Gejala Diane mulai terlihat pada November 2023.

“Awalnya saya keputihan, itu tidak normal. Kalau keputihan pada perempuan normal, itu normal. Awalnya saya tidak 'merasakan', tapi seiring berjalannya waktu, keputihan itu semakin banyak. Semakin deras. Dan lebih lanjut,” kata Diane Selasa (12/3/2024) saat berbicara kepada Diticcom.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Diane mengatakan keputihannya terkadang berbau tidak sedap. Ia juga mengeluhkan pendarahan di luar jadwal menstruasi. Darah yang keluar, lanjut Diane, konsistensinya berlendir, kental seperti gumpalan, dan disertai rasa nyeri.

Diane berkata, “Saya tidak dapat menahan rasa sakitnya, jadi saya pergi ke rumah sakit. Kemudian saya melakukan USG, dan kemudian saya menemukan dua tumor berukuran 6 cm, sehingga rahimnya penuh dengan darah.”

Diane kemudian disarankan oleh dokternya untuk melakukan biopsi. Hingga akhirnya ia mengetahui dirinya mengidap kanker serviks stadium 4.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr. Dinda Derdameisia Spiogy Kanker serviks biasanya disebabkan oleh HPV atau human papilloma virus. Infeksi human papillomavirus (HPV) paling sering terjadi pada wanita usia reproduksi.

Kemudian pemicunya adalah kanker serviks, yaitu virus HPV yang menular, ujarnya saat dihubungi Detikcom Kamis (5/12/2024).

“HPV risiko tinggi 16-18,” imbuhnya.

Mengenai gejalanya, dr Dinda mengatakan kanker serviks tidak menimbulkan banyak gejala pada tahap awal. Tanda-tanda baru muncul di tingkat yang lebih tinggi.

Lalu kalau stadium 2,3,4 biasanya mengeluarkan banyak darah, tapi bisa diawali dengan keputihan yang berbau, ujarnya.

Keputihan berwarna putih, kuning atau hijau dengan bau yang menyengat bisa jadi menandakan adanya infeksi, salah satunya mungkin berhubungan dengan kanker serviks.

Disebutkan Kementerian Kesehatan, di antara risiko yang membuat perempuan rentan terkena HIV adalah:

  • Memulai pernikahan/aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
  • Mengubah pasangan seksual.
  • Berhubungan seks dengan pria yang sering berganti pasangan.
  • Riwayat infeksi pada area genital atau penyakit radang panggul.
  • Perokok wanita dan perokok toleran. Perokok perempuan mempunyai risiko 2,5 kali lebih tinggi, sedangkan perokok laki-laki mempunyai risiko 1,4 kali lebih tinggi.

(Suk/Kna)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama