5 masalah kulit yang bisa muncul saat Anda terkena jerawat akibat virus-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Viralnya penggunaan cairan antiseptik pada ketiak yang dikenal dengan istilah 'irigasi ketiak'. Konon bisa menjadi solusi menghilangkan bau badan. Namun, para ahli dermatologi mengingatkan bahwa jika tren ini tidak dipahami dengan baik, maka akan berisiko memicu berbagai masalah.

Dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK menjelaskan beberapa masalah kulit yang bisa terjadi akibat penggunaan pestisida di area ketiak. apakah ada sesuatu Lihat ringkasannya di bawah ini.

1. Kulit kering

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Salah satu bahaya utama penggunaan antiseptik pada ketiak adalah mengeringkan kulit. “Antiseptik mengandung bahan kimia yang menghilangkan kelembapan alami kulit,” jelas Dr. Dama. Penggunaan yang berlebihan, apalagi jika dilakukan secara rutin, dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya sehingga membuat kulit menjadi kering dan kering.

2. Iritasi kulit

Antiseptik yang digunakan langsung pada area sensitif seperti ketiak dapat menyebabkan iritasi, jelas Dr. Dharma. “Risiko iritasi kulit sangat tinggi, apalagi jika penggunaan pestisida dalam jangka waktu lama, kulit bisa menjadi merah, gatal bahkan terbakar,” kata dr Dharma.

Jika tidak dibersihkan dengan benar setelah digunakan, iritasi ini bisa bertambah parah.

3. Bicara tentang penyakit kulit

Masalah lebih serius yang bisa terjadi adalah dermatitis kontak. “Penggunaan antiseptik secara terus menerus dapat menimbulkan reaksi alergi yang disebut dermatitis kontak kulit,” tambah dr Dharma.

Gejala dermatitis kontak berupa ruam, bengkak, dan lepuh kecil yang gatal akibat paparan bahan kimia dalam antibiotik.

4. Ketidakseimbangan mikrobioma kulit

Seringnya penggunaan antiseptik juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma alami pada kulit. “Keseimbangan bakteri baik pada kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat membunuh bakteri baik tersebut sehingga membuat kulit rentan terhadap infeksi,” kata dr Dama. Hal ini dapat menyebabkan infeksi bakteri atau jamur yang lebih serius.

5. Risiko pada kulit sensitif

Orang dengan kulit sensitif, risiko tren ini bisa tinggi. “Orang dengan kulit sensitif lebih rentan terhadap iritasi parah atau reaksi alergi,” kata Dr. Dama. Oleh karena itu, Dr. Dharma selalu berpesan agar berhati-hati dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba tren yang sedang viral tersebut.

(Naf/Naf)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama